Sudah sekitar 10 bulan kita menyelenggarakan Pendidikan dengan daring. Guru pun sudah banyak beradaptasi dengan kondisi pandemi. Dengan keadaan pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya ini, pembelajaran tatap muka seperti menjadi sebuah kerinduan tersendiri. Suara hingar-bingar kelas, diskusi yang langsung tanpa perantara gadget, guru yang menjelaskan di depan kelas dan murid yang khusyu’ menyimak, juga asyiknya bermain bersama teman-teman sekolah menjadi impian untuk diulang kembali. Lantas apa yang terjadi pada guru, sebagai soko guru Pendidikan yang paling utama?

Adaptasi cara mengajar mengajar dengan menggunakan gadget telah menuntut para guru lebih mengakrabi teknologi. Walaupun pada mulanya penuh kesulitan dan hambatan, seiring berjalannya waktu guru mampu melakukan proses pembelajaran daring dengan lebih lancar. Tatap muka yang dilakukan dari rumah masing-masing dijembatani dengan teknologi. Membuat media pembelajaran yang mudah diakses dan dipahami juga merupakan tuntutan profesi. Proses penilaian dan evluasi pun tak lepas dari penggunaan media komunikasi.

Guru tentu dituntut melakukan peningkatan skills mengajar berbasis teknologi sehingga tujuan Pendidikan dapat dicapai. Tidak hanya dalam hal penyampaian materi belajar, penanaman karakter siswa menjadi tugas berat yang tetap harus diikhtiarkan.

Di masa ini, guru perlu membangun kolaborasi yang lebih dekat dan kuat dengan orang tua. Jika biasanya proses pembelajaran bisa dilakukan dengan fokus di lingkungan sekolahan, kali ini orang tua terlibat dan mengambil andil yang lebih besar. Materi yang disampaikan guru terbatas pada media pembelajaran yang dikirim kepada siswa dan orang tua. Untuk mendalami, siswa tidak jarang butuh dibimbing orang tua di rumah karena mereka tidak pergi ke sekolah.

Adapun untuk penanaman karakter siswa, guru mendesain alat agar pemenuhan karakter siswa terpenuhi. Dalam pelaksanaannya, peran orang tua memiliki porsi besar agar siswa meraih karakter yang diinginkan. Apalagi selama pandemi siswa sepenuhnya di rumah, tentu pengawasan karakter anak benar-benar di bawah kendali orang tua.

Semoga dengan adanya ujian wabah ini justru menjadi wasilah perbaikan kita bersama. Baik sebagai guru, peserta didik, orang tua, Lembaga Pendidikan, dan pemerintah.
Selamat Hari Guru.