Kunjungan Silahturahim dari Thailand
31 Agustus 2015 yang bertepatan dengan hari Jogja Istimewa, menjadi hari yang istimewa juga bagi Yayasan Salman Al Farisi. Hari ini kita kedatangan tamu dari negara tetangga yaitu Thailand. Kunjungan tersebut terdiri dari 6 orang, salah satunya Ustazah Khodijah yang merupakan ketua pengelola TK, SD, SMP dan SMA disalah satu sekolah di Thailand dan juga ditemani oleh salah satu orang tua murid SMP IT Salman AL Farisi Boording Scholl yang juga merupakan seorang guru di Thailand.
Kunjungan tersebut bukan hanya silahturahim namun juga belajar sistem yang diterapkan di Yayasan Salman Al Farisi dalam mengelola Sekolah Islam Terpadu. Ada beberapa hal yang sangat menarik perhatian para tamu dari Thailand diantaranya :
1. Sistem pembelajaran Tahfidz Qur’an dengan Metode DZikruna.
Metode DZikruna sendiri merupakan metode terbaru yang dikembangkan oleh salah seorang Ustad yang mengajar di Salman Al Farisi, Metode ini merupakan metode yang menerapkan seni Menghafal Al’quran dengan cara di kelompokan, kemudian diulang – ulang berdasarkan tema. Di Thailand sendiri juga sudah menerapkan sistem Qiroati sehingga Metode DZikruna nantinya juga akan bisa diterapkan di sekolah – sekolah di Thailand.
2. Sistem Pembelajaran SITÂ
SIT sendiri singkatan dari Sajikan, Internalisasi dan Terapkan. SIT adalah sebuah sistem pengintegrasian sistem – sistem ke islaman kedalam setiap pembelajaran.
3. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter di Salman Al Farisi melalui Buku Monitoring Anak Sholih juga menjadi perhatian Khusus bagi para tamu. Buku tersebut merupakan panduan ibadah bagi anak setiap pekan nya yang berisi tentang capaian ibadah anak setiap hari meliputi Sholat wajib, sholat sunnah, puasa, sedekah, membantu orang tua dan banyak lainnya.
Pendidikan merupakan pintu gerbang bagi terciptanya generasi Robbani, Melalui sekolah islam terpadu diharapkan kita dapat menciptakan generasi – generasi yang mencnitai Qur’an bukan hanya di negeri sendiri namun di seluruh Dunia.
“Dengan Memberi kiata tidak akan kekurang tetapi justru akan mendapat lebih, terutama dalam berbagi ilmu”
Fastabiqul Khoirot