SDIT Salman Alfarisi 2 – Hari itu ada yang tidak biasa di SDIT Salman Al Farisi 2 ( SAF 2 ). Bila setiap hari para siswa senantiasa mengenakan seragam namun kali ini mereka memakai pakaian yang berbeda. Tidak ada siswa yang menggunakan pakaian yang sama persis dengan temannya. Ada yang memakai kebaya lengkap dengan kain jarik, pun tidak ketinggalan para siswa ikhwan berpose dengan blangkon beserta beskap bak ala bangsawan Jawa. Beberapa kali terlihat beberapa diantaranya memakai baju adat khas provinsi di luar Jawa.
Ketika itu Jumat, 18 Agustus 2017. Agustus merupakan bulan yang identik dengan kemerdekaan. Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berkomitmen meretas generasi yang khidmat kepada tanah air maka SAF 2 menyelenggarakan acara Dirgahayu Republik Indonesia ke 72. Segenap warga sekolah memakai pakaian khas adat nusantara dan turut serta memeriahkan acara tersebut.
Acara diawali dengan pawai di sekitar sekolah. Setiap kelas membawa ragam poster bertuliskan semangat kemerdekaan dan hiasan khas merah-putih. Pawai setiap kelas dinilai berdasarkan kekompakan, kreativitas, dan ketertiban. Usai pawai acara disambung dengan lomba membaca puisi. Setiap perwakilan berusaha menampilkan yang terbaik dan menghayati isi teks puisi. Teks puisi yang disediakan merupakan karya Chairil Anwar, Sapardi Djoko Darmono, dan Taufiq Ismail. SelainĀ untuk mengasah kepercayaan diri para siswa tampil di depan publik, lomba ini juga bertujuan mengenalkan generasi muda pada karya para sastrawan Indonesia.
Kemeriahan berlanjut tatkala diumumkan para pemenang lomba pawai dan membaca puisi. Pelbagai hadiah dibagikan untuk masing-masing juara.
Tujuh puluh dua tahun memang belumlah waktu yang senja untuk usia sebuah negara. Terdapat segudang masalah bangsa yang mendesak untuk diselesaikan. Kemerdekaan tidak hanya sebatas kemeriahan lomba dan semarak pekik saat menyerukan kata merdeka. Tetapi kemerdekaan merupakan momentum untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin agar bangsa ini dirahmati oleh Allah SWT. Semoga semangat kemerdekaan tidak lekang oleh kelindan zaman dan terus bersemayan dalam ruh rakyat. ( MN )