Di Hari Pahlawan ini, sejenak kita menundukkan kepala mengenang jasa dan pengorbanan para Pahlawan yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan negeri kita tercinta Indonesia. Kita berdoa semoga Allah swt menempatkan mereka di tempat yang terpuji di sisi-Nya.
Menjadi PR kita bersama sebagai warga negara yang mewarisi kemerdekaan untuk bisa mengisinya dengan kemajuan dan kesejahteraan sebagaimana dicita-citakan para pendahulu kita.

Jika gelar Pahlawan hanya disematkan kepada orang yang telah gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan sebuah negara, tentu amat sedikit sekali jumlahnya. Namun jika definisi Pahlawan kita perluas pada setiap orang yang memberikan kemanfaatan bagi sekitarnya, tentu akan kita temukan banyak sekali di sekeliling kita.
Bahkan diri kita sendiri pun berpeluang menjadi Pahlawan, bukan?

TEMUKAN JIWA KEPAHLAWANANMU
Sudah bukan waktunya lagi mengeluhkan keadaan. Saatnya menjadi solusi dari – minimal – sebuah permasalahan. Bukan malah nambah masalah lho, ya.

Kita diciptakan dengan perangkat sempurna dalam diri kita. Tentu bukan tanpa maksud dan tujuan, kan? Kita diciptakan Allah swt menjadi makhluk yang sangat ajaib. Perangkat keras dan lunak dalam diri kita begitu rumit dan langka. Rumit karena sistem organnya sangat banyak dan lengkap. Langka karena setiap diri kita didesain berbeda di antara milyaran manusia di dunia. Masyaallah.
Terus, bagaimana kita bisa menemukan tugas kepahlawanan dalam diri kita ya?

Kalau menurut hemat penulis, hal pertama yang kita lakukan adalah meminta petunjuk kepada Allah swt, Dzat yang menciptakan kita. Perlu upaya intensif untuk mendekatkan diri kepada-Nya sehingga kita bisa merasakan petunjuk dan hidayah dari-Nya.
Petunjuk ini bisa berupa minat kita terhadap sesuatu. Orang mungkin menyebutnya passion, ya? Semacam panggilan jiwa. Sesuatu yang bila kita kerjakan kita merasa enjoy, easy, dan excellent. Kita menguasai keterampilan tertentu sekaligus menyukainya. Sehingga saat kita mengerjakannya kita menemukan kesenangan dan ketenangan. Seperti sedang menyuapi jiwa kita sendiri dengan makanan yang dibutuhkannya.

Kedua, mencari komunitas untuk mengupgrade dan mengasah minat kita tersebut. Tidak dipungkiri, sesuatu yang kita sukai belum tentu bisa kita kuasai. Dan di sini dibutuhkan pelatihan serta pembinaan agar menemukan versi terbaiknya. Bersama komunitas bisa menjadi salah satu langkah untuk terus menjaga motivasi dalam meningkatkan minat tersebut.

Lalu apa berikuktnya? Action aja kali ya. Ketika kita punya minat yang kita kuasai, tentu tidak akan ada manfaatnya jika hanya kita diamkan tanpa kita praktikkan, kan? So, Just Do It! Sambil kita iringi dengan sinergi, kolaborasi, juga perbaikan terus-menerus untuk bisa menemukan performa terbaik.

Selamat menjadi Pahlawan!