Waktu berlalu, masa berganti. Generasi tumbuh dengan ciri khas tersendiri. Sebagaimana musim, tibalah kita di zaman serba digital. Semua kehidupan mengglobal, tanpa sekat semua bisa menyebar. Andai di tahun 1928 sudah ada internet seperti sekarang, mungkin peristiwa Sumpah Pemuda sudah menjadi postingan yang viral. Eits, tapi kalau masa itu sudah ada internet kemungkinan malah kongresnya cukup lewat zoom ya. 😊
Daripada kita berandai-andai dan menebak-nebak, mari kita fokus pada potensi generasi milenials masa kini.
Generasi milenials cenderung dekat dengan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Hidup di dunia digital yang serba cepat, mudah, dan relatif murah tentu memiliki tantangan tersendiri. Bagaimana dan apa sumpah jaman now para gen millennials ini sebagai pemuda?
Satu, bersumpah untuk berada di jalan yang positif.
Jalur positif secara agama, sosial, budaya, dan moral tentu kita dapatkan dari Pendidikan. Baik di rumah, sekolah, atau autodidak kita pelajari dari mana saja. Memastikan kita memegang kuat prinsip-prinsip ini akan menjaga kita untuk tetap positif.
Positif lainnya adalah terkait dengan waktu kita bersama gadgets. Karena salah satu tantangan gen millennials adalah gadgets itu sendiri. Main game adalah salah satu penghabis usia yang jarang dianggap sebagai kerugian. Bukan haram, ya. Banyak prestasi dan produktivitas yang bisa kita capai dengan gadgets. Namun, sadar diri dengan tidak berlebih-lebihan memakai gadgets tentu membuat hidup lebih positif.
Hal negatif seperti tidak minum-minuman keras dan narkoba, rasanya cukup vulgar bisa kita dapatkan pesannya dimana-mana.
Dua, sumpah untuk bersatu membela negara. Uwu… jangan perasaanmu aja yang kamu perjuangakan, keselamatan negara so pasti lebih perlu diutamakan. Gen millenials terkenal kreatif, penuh terobosan, anti-mainstream, dan suka tantangan. Bisa dibayangkan mindset produktif ini jika disatukan akan membentuk kolaborasi super keren untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Lapangan kerja bisa diciptakan dari level organisasi paling kecil; keluarga, lingkaran teman, atau komunitas hoby bahkan kelompok arisan. Anak-anak muda kreatif ini perlu banget memiliki bekal cinta tanah air, bahasa, dan bangsa Indonesia seperti tertera dalam Sumpah Pemuda. Bukti riilnya adalah berperan serta menjadi solusi masalah-masalah bangsa.
Tiga, berjanji untuk tidak mudah termakan HOAX, membuat HOAX, dan menyebarkan HOAX. Dengan banjirnya informasi yang kita terima melalui perangkat digital, tantangan selanjutnya adalah menyaring informasi tersebut. Ini perlu dilakukan agar apa yang masuk ke kepala kita benar-benar kita pilih validitas dan keshahihannya. Sehingga saat kita meneruskan informasi tersebut, kita menyebarkan informasi yang jelas dan bermanfaat. Amit-amit deh kalau malah membuat HOAX. Non sense!
—
Cukup tiga sumpah itu saja sudah berat kan, Millennials?
Belum nanti kalau harus bersumpah di hadapan mertua untuk mengajak anaknya hidup bersama. Eaa..