Melihat Gorong-Gorong, Merajut Mimpi: Siswa KB-TKIT Salman Al Farisi Belajar Profesi Mulia di Jalan Soepomo
Yogyakarta, 19 Oktober 2025 – Pagi itu, Jalan Prof. Dr. Soepomo SH di sekitar Warungboto bukan hanya menjadi sekadar jalur harian menuju sekolah. Bagi murid kelompok A Delima dan A Zaitun KB-TKIT Salman Al Farisi, jalanan tersebut adalah ruang kelas terbuka yang penuh inspirasi. Hal ini nampak pada agenda “Belajar dari Lingkungan Sekitar,” anak-anak diajak untuk mengenal lebih dekat berbagai profesi mulia yang bermanfaat bagi banyak orang. Tujuan utama kegiatan ini adalah menanamkan pada anak-anak bahwa setiap pekerjaan yang mereka lihat di sekitar lingkungan sekolah adalah pekerjaan yang terhormat dan penting untuk kemaslahatan masyarakat. Mengamati Keseharian, Bertemu Cita-Cita Mulia Rangkaian acara diawali dengan berjalan-jalan santai di sekitar Warungboto. Anak-anak mengamati keseharian masyarakat, melihat berbagai aktivitas dan pekerjaan yang mereka jalani. Namun, perhatian mereka tertuju pada satu titik: proses pembangunan drainase di Jalan Prof. Dr. Soepomo SH yang sedang dikerjakan. Tempat pembangunan gorong-gorong tersebut menjadi “laboratorium” bagi mereka. Di sana, mereka berkesempatan emas bertemu langsung dengan para Arsitek yang sedang memantau pengerjaan saluran air hujan tersebut. Pertemuan dengan profesi ini menjadi pengantar tentang “cita-citaku yang mulia,” membuka wawasan anak tentang macam-macam pekerjaan yang bisa mereka geluti kelak. Antusiasme Kecil di Lokasi Proyek Suasana menjadi sangat interaktif. Anak-anak menunjukkan antusiasme yang luar biasa, tidak canggung untuk mendekat dan bertanya kepada Bapak Arsitek. Dengan bahasa polos dan rasa ingin tahu yang besar, mereka bertanya dan bercerita tentang alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat saluran air hujan. Para arsitek dengan sabar menjawab setiap pertanyaan, menjelaskan fungsi semen, pasir, hingga pipa gorong-gorong. Interaksi ini memberikan pembelajaran mendalam tentang ketekunan, tanggung jawab, dan peran sebuah profesi dalam menjaga lingkungan (seperti mencegah banjir). Kunjungan ini menegaskan kembali filosofi pendidikan di Salman Al Farisi: bahwa ilmu tidak hanya datang dari buku, melainkan dari pengalaman langsung. Murid KB-TKIT Salman Al Farisi 2 pulang dengan wawasan baru, keberanian berinteraksi, dan keyakinan bahwa semua profesi yang bermanfaat bagi sesama adalah pekerjaan yang sangat mulia.






